Ada sahabat yang sedang aktif bergerak mempersatukan pesantren dalam ketahanan pangan. Sangat Konsen kepada perjuangan dunia Islam.
Orangnya sangat santun dan amat ramah, sepanjang hidupnya selalu murah senyum. Bisnisnya sedang jaya2nya. Namun setahun lalu Allah panggil untuk pulang. Langkah perjuangan beliau sudah selesai.
Ada juga sahabat perjuangan saat di STM dulu. Juga sangat humble, setiap bertemu jadi ingat akherat.
Ketika aku harus pindah ke tangerang jadi jarang bertemu, lebih banyak bersua di media sosial.
Ku saksikan kerja2 dakwahnya luar biasa. Namun setelah membaca status nya bahwa beliau merasa demam, sejak itu tidak ada lagi update status. Sampai akhirnya ada Info dari kawan alumni di group wa. Beliau harus pergi setelah covid menghanpiri.
Saat terakhir aku membawa jamaah umroh itikaf berdama Asar Travel sebelum pandemi. Ada seorang jamaah yang dekat. Saking dekatnya beliau bercerita betapa bahagianya memiliki empat istri. Di perlihatkan semua istrinya dalam sebuah kesempatan di sela ibadah umroh. Selain juga diskusi terkait dakwah dan bisnis yang di gelutinya.
Setelah umroh kami masih sering bersapa melalui media sosial.
Saat badai covid varian delta, di group umroh di umumkan bahwa beliau meninggal karena covid. Meninggalkan banyak bisnis dan empat istri. Selesai sudah tugasnya.
Disaat yang sama ada anak muda yang sedang menanjak karir group nasyidnya. Usia 10 tahun di bawahku. Banyak menginspirasi umat melalui vlog di kanal youtube dan Facebook.
16 tahun lalu pertama kali mengenalnya adalah sosok yang sangat bersemangat dalam dakwah. Semua keahlian yang di miliki di hibahkan untuk kemaslahatan umat. Juga beliau adalah jamaah umroh plus turki yang pergi bersama kami. Akrab.
Di saat yang sama berjuang malawan covid delta. Beberapa hari setelah aku sehat, Allah berkehendak memanggil beliau pulang terlebih dulu. Tugas sudah selesai.
Semoga Allah anugerahkan kepada mereka kubur yang lapang. Kehidupan yang terang di alam barzakh.
Kita tidak tahu kapankah waktu akan berakhir. Yang kita tahu hanyalah bahwa kelak juga akan menyusul.
Kepastian bahwa setiap jiwa akan pulang menjadi motivasi untuk mengumpulkan perbekalan dengan apa yang bisa. Entah tenaga, keringat, uang, tulisan, bahkan jempol saat ini bisa membawamu ke surga. Melalui gadget.
Ada seorang pengusaha yang pernah berkata bahwa dia akan membawa sebagian besar hartanya ke akherat. Maksudnya?.
Ya, beliau ingin membawa hartanya dengan menitipkan kepada orang2 yang nanti mengembalikannya, saat bertemu di akherat.
Siapa mereka ?.
Mereka adalah kaum kerabat yang kekurangan, anak yatim dan dhuafa yang butuh kasih sayang dan pendidikan, pejuang Al Quran yang butuh tempat untuk belajar, para pejuang agama yang dengan perjuangannya membuat mereka tidak bisa bekerja secara maksimal. Dan masih banyak tempat penitipan harta yang kelak kita ambil kembali, saat hari penghisaban tiba.
Di sana juga ku temui seorang pengusaha yang mengatakan bahwa kami adalah pejuang agama, yang Allah pilih sebagaimana Usman bin Affan, berbisnis dan menjadi tulang punggung dakwah. Support utama dakwah. Kami akan terus berjuang hingga Allah memanggil dan berkata ; ‘tugasmu selesai, saatnya pulang’.
Saat itulah kita berhenti berjuang
Sampai hari ini sudah seberapa banyak kita berkontribusi?. hingga kita merasa siap bertemu dan melaporkan kepada baginda Rasul yang merindui kita, para saudaranya.
Di pinggir telaga kautsar saat beliau yang mulia menyendokan air kedalam gelas yang kita pegang.
Sambil tertunduk takzim.
Tiada kuasa menatap sang kekasih hati.
Allahuakbar!.
Allahumma sholli allaih.
#thankstoAllah
#mengenangpejuangagama
#kontribusiterbaik
(Abi Rumaisha)